Sunday, December 11, 2011

Twitter - Jejak yang tidak terhapus

Twitter...

Sekarang hampir sebagian orang memperbincangkan dan menggunakan twitter, facebook dan media social lainnya dalam kesehariannya.

Sudah menjadi fitrahnya bahwa media seperti itu memiliki 2 sisi, kebaikan dan keburukan. Yang perlu disadari adalah media2 tersebut memiliki histori yang tidak akan mudah terhapus dan akan selalu tercatat sebagai hal yang pernah ada/dilakukan.

Coba bayangkan apabila, perkataan/tulisan dan aktivitas buruk yang ter-record dalam time line kita? seperti dosa (walau kecil/ringan), hal tersebut akan tetap menjadi tinta hitam dan masa kelam yang jika dibiarkan akan menjadi besar.

Ayo teman, berhati-hati dalam menulis dan mengupdate status anda dalam media tersebut. Usahakan selalu menulis hal-hal positif yang bisa mengajak orang lain pada kebaikan. bukan kah
dalam agama islam diajarkan bahwa kehidupan yang singkat ini akan membawa kita pada kebaikan jika kita selalu memberi informasi/nasihat yang positif bagi keluarga/orang dekat dan masyarakat kita.

Dalam istilah social media adalah bagaimana kita menjadi follower orang-orang yang menyebarkan kebaikan dan bagaimana kita memberikan contoh kebaikan kepada follower kita.

Akhir kata, mungkin teman-teman bisa mengikuti @jamilazzaini, @sandiuno,@nukman, @inagibol, @gawtama, @aagym, @yusufmansur, @motivatweet, @pakarseo, @@tangandiatas, @ipphoright dan banyak lagi sebagai insan-insan yang mengontrol dirinya untuk berbuat kebaikan.

Wallahu'alam

Thursday, September 22, 2011

Aku ingin KAU tahu bahwa ku selalu memuja-MU

Seringkali suasana kesendirian melalaikan diri-ini dari mengingat Mu.
Juga saat ini...!
Padahal banyak keinginan dan doa-doa yang selalu terucap berulang.
Dan seringkali buruk sangka bertanya kapan dan bagaimana Sang Khalik menjawab doa yang ku panjatkan...
Ampuni dan beri kami petunjuk serta kabulkan doa-doa kami wahai Yang Maha Agung dan Maha Mulia


Wednesday, July 27, 2011

Marhaban Yaa Romadhon

Ya Robbii, berikanlah petunjuk dan hidayah MU kepada kami sehingga mampu menjaga rasa syukur atas segala nikmat yang Engkau karuniakan kepada kami...

Ya Rohman, ya Rohiim berikanlah kekuatan kepada kami untuk menjalankan dan mepersiapkan ibadah Romadhon yang Engkau berkahi, amin..

Wednesday, July 6, 2011

Keputusan yang Menenangkan

Pernah dalam satu kondisi saya merasakan kebimbangan yang cukup besar ketika harus menentukan pilihan ikut bersama isteri yang menempuh pendidikan luar negeri atau tetap tinggal bersama 2 anak balita di indonesia.

Atas petunjuk dari Yang MAHA Pemberi Petunjuk, ketika berbagai pertimbangan telah ditelaah satu persatu maka keputusan untuk menentukan pilihan saya pertanyakan lagi kepada yang MAHA TAHU.

Alhamdulillah Allah SWT memberikan sinyal tersebut melalui mimpi...

"Dalam satu scenario mimpi yang saya alami, dikondisikan saya menghadapi seseorang yang benar-benar membuat saya jengkel dan ingin melaporkannya kepada pihak kepolisian. Dengan kepala dan hati yang penuh kemarahan saya menyeret orang tersebut ke kantor kepolisian. Namun ditengah perjalanan, saya bertemu dengan Ayah saya yang menyarankan agar memaafkan orang tersebut dan memaafkannya, membiarkannya dia pergi. Subhanallah dalam scenario mimpi tersebut Allah memberikan ketenangan yang luar biasa setelah saya mengikuti nasehat ayah saya tersebut."

Terbangun dari tidur, teringat saya akan nasehat ayah yang pada akhirnya saya ikuti dan membuahkan ketenangan yang luar biasa....

Robbi auji'ni an asy' kuro ni'matakal latii an'amta 'alayya wa'ala waa lidayya...

Wednesday, June 8, 2011

Waktu = Modal

Membaca tulisan-tulisan mas Jamil Azzaini, Alhamdulillah membuka kesadaran, menyapa hati dan menggugah perasaan. Salah satu tulisan beliau tentang investasi sepanjang masa mengingatkan saya pada selembar kertas yang diberikan "Pak Haji Kobad" dalam sebuah pertemuan singkat di pengajian ahad subuh.

Waktu............
Dalam sebuah firman Allah SWT bersumpah dengan menggunakan kata-kata " Demi Waktu...."

Dilanjutkan pada ayat berikutnya "Sesungguhnya Manusia benar-benar dalam situasi yang merugi..."

Ketika Dzat yang Maha Kuasa mengatakan bahwa manusia -dalam hal ini termasuk "KITA"- selalu dalam situasi rugi, maka bagaimana penjelasan atas pernyataan Dzat yang Maha Bijaksana tersebut???

Pendekatannya mungkin seperti ini:
Jika seseorang memiliki modal untuk berinvestasi, maka orang tersebut akan dikatakan rugi apabila yang dihasilkannya lebih kecil dari modal yang dikeluarkan. orang tersebut juga bisa dikatakan Bangkrut apabila modal yang di-investasikan tidak menghasilkan apapun. Dan bahkan orang tersebut akan dikatakan "Jatuh dan tertimpa tangga pula" jika modal yang di-investasikannya malah membuat dirinya harus membayar hutang atas resiko investasinya.

Ketika waktu dianggap sebagai modal yang dimiliki seseorang yang menggunakan waktu tersebut untuk berbuat keburukan maka sungguh - sangat orang tersebut dalam kondisi yang sangat merugi. Karena apa yang dilakukannya justeru akan mendapatkan balasan siksa akhirat yang waktunya kekal abadi.Perlu diketahui bahwa 1 hari waktu dunia = 1000 tahun waktu diakhirat.

Begitupun bagi mereka yang banyak menggunakan modal waktunya untuk melakukan hal-hal yang "dibolehkan" namun tidak memiliki sedikitpun manfaat. Misalkan saja mereka yang hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk "menonton", "bermain","makan","minum" "tidur" dan aktifitas tidak berguna lainnya. Maka sangat pantas sekali kepada mereka ini juga dikatakan orang yang sangat merugi....Mereka ini seperti orang yang menggunakan modal usaha mereka untuk dihamburkan dan hura-hura hingga modal tersebut habis tak bersisa.

Pertanyaannya....
Lalu bagaimana figur manusia yang tidak rugi....??

Dalam lanjutan firman-NYA, "Kecuali mereka yang mengerjakan amal shalih, serta saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran"....

Modal waktu yang dimiliki seseorang dan digunakan untuk mengerjakan amal shalih maka "profit" dari modal yang dikeluarkan akan lebih besar (Profit>=7000% ). bahkan keuntungan tersebut bisa terus diterima tanpa terputus (sekalipun pemilik modal sudah wafat) jika investasi-nya ditanamkan pada sektor : "Pendidikan anak sholeh", "Perbanyakan Sedekah" dan "penyebaran ilmu yang dimiliki". Point penting dalam investasi nya adalah investasi dengan landasan ke-ikhlasan, investasi yang benar dan dijalankan dalam prinsip kesabaran.

Sekarang, dikembalikan kepada Anda..
Apakah Anda berkeinginan menjadi pemilik modal yang sukses mulia atau pemilik modal yang kehilangan modalnya dan/atau bahkan harus menanggung kerugian melebihi modal yang dimilikinya..?

Semoga Allah Yang Maha Pemberi hidayah, menuntun saya dan Anda untuk menjadi pemilik modal yang sukses mulia, amin.

Wassalamu'alaikum,

Friday, June 3, 2011

Tak terasa 2 tahun lebih saya tak lagi menyentuh blog yang saya buat..
Begitu banyak hal yang telah terjadi yang tanpa disadari ternyata terlalu sedikit yang telah saya lakukan untuk merajut kehidupan dimasa depan...

Masa depan itu adalah :
1. Akhirat, masa yang pada akhirnya banyak manusia menyesali diri terhadap apa yang dilakukan saat ini.
Sungguh malu jika berharap surga di masa tersebut, Namun alangkah menakutkannya jika diri harus mencicipi azab Neraka.
2. Masa depan yang lain adalah masa dimana kita membayangkan hal yang berbeda dengan yang saat ini dijalankan. Entah berapa banyak seminar, buku dan motivator yang sudah didengarkan, namun seringkali pertanyaan akan keberanian berhijrah selalu kembali kepada " kapan hal itu dimulai?".

Semoga selalu Hidayah Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengiringi langkah dan niat baik kami, amin.